Isu Isu Kontemporer Perbankan Syariah Di Borneo
Ke-bhinneka-an merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Sekaligus sebagai anugerah dari Allah Yang Maha Bijaksana. Ke-bhinneka-an ini akan menjadi potensi kekuatan, apabila dirawat dengan baik dan benar. Ketika dibiarkan apa adanya apalagi tidak dirawat dengan baik dan benar, maka akan berpotensi munculnya berbagai permasalahan interaksi sosial di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam hal keretakan hubungan persaudaraan dan perpecahan antar sesama umat dan bangsa yang berujung pada konflik sosial dan nuansa keagamaan. Kalimantan Barat termasuk daerah yang penduduknya sangat beragam, baik dari segi agama, suku, dan budaya..
Buku ini berisikan tentang pengetahuan tentang hipertensi, penggunaan obat-obat antihipertensi, serta jenis-jenis obat antihipertensi. Buku ini dirangkum oleh penulis dari berbagai sumber jurnal dan literatur penatalaksanaan hipertensi. Kepatuhan minum obat antihipertensi rendah berisiko memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan kemungkinan komplikasi serius seperti stroke dan komplikasi kardioaskuler lainnya. Prakata Penting untuk selalu meningkatkan sel5 management dan kepatuhan mengkonsumsi obat antihipertensi untuk mencapai tekanan darah yang terkontrol. Adanya buku ini diharapkan penderita hipertensi dapat terbantu untuk mencapai kontrol tekanan darah.
xx + 240 Page 14 cm x 14 cm
DALAM khazanah sejarah Indonesia, nama “Dara” paling tidak sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Singasari (Jawa) dan Kerajaan Melayu (rantau Riau kini). Pada tahun 1292 – 1293 Kertanegara – Raja Singasari – mengirimkan ekspedisi Pamalayu ke Kerajaan Melayu untuk menjalin tali persahabatan, sekaligus untuk melemahkan daulat Kerajaan Sriwijaya. Pulang ke Singasari pada tahun 1293 ekspedisi Pamalayu membawa dua putri Melayu, masing-masing bernama: Dara Petak dan Dara Jingga. Petak bermakna putih, sedangkan Jingga bermakna kuning rona kemerahan. Nama ini mungkin ada kaitannya dengan warna kulit kedua putri Melayu itu.
viii+ 71 Page 16 cm x 24 cm
Penulis :
Prof. Dr. Hj. Sri Haryaningsih, M.Si
Farah Devi Andriani, S.Kom, M.MSI
iv + 71 Page 16 cm x 24 cm
Penglolaan BumDes di Kabupaten Sambas meliputi keterbatasan SDM yang kompeten dalam manajerial BUMDes, sikappelaksana yang kurang komitmen dalam mengelola BUMDes karena selama ini mindset mereka hanya sekedarmenjalankan perintah atasan, komunikasi dan koordinasi antara para stakeholder yang kurang memadai, serta kurangnyadukungan lingkungan, sosial dan ekonomi mengingat daya beli masyarakat sedang turun pasca pandemi Covid-19 dan kurangnya keseriusan Pemda Kabupaten Sambas untuk mengembangkan BUMDes di wilayahnya.
WAHYU ASTUTI
71 Page 14.8 cm x 21 cm