Rabu, 07 September 2022

JAMBAN SEHAT BERBASIS PEMBERDAYAAN (JAS-BEDA) DI LANDAK

Edy Agustinus, S.Sos.,M.Sos Resky Nanda Pranaka, S.K.M Nunik Hasriyanti, S.T.,M.T Agung Hendra Pajarai, S.Tr.Kep

121 Halaman, Ukuran xiv + 107 page 17 x 25 cm

SINOPSIS

Rendahnya akses sanitasi disuatu wilayah menunjukkan bahwa derajat kesehatan dan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri masih perlu ditingkatkan.

Upaya-upaya untuk meningkatkan akses terhadap sanitasi (jamban sehat) terus digerakkan. Salah satu upaya yang dimaksud adalah melakukan perubahan kebijakan dari yang sebelumnya berbasis project driven menjadi pemberdayaan masyarakat atau dikenal dengan istilah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Namun, dalam perkembangannya, pelaksanaan STBM di wilayah Pedesaan dinilai belum optimal.

Buku yang berjudul Jamban Sehat Berbasis Pemberdayaan (Jas-Beda) di Landak ini hadir  dengan menyajikan alternatif model pemberdayaan dalam rangka memperkuat implemetasi konsep STBM dan utamanya adalah untuk meningkatkan akses terhadap pemanfaatan jamban sehat.

Saya menilai model pemberdayaan yang disajikan sangat menarik karena didasarkan pada pengamatan yang mendalam terutama  hal-hal yang berkaitan dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan jamban, kondisi eksisting sanitasi serta konstruksi sosial masyarakat terkait dengan penggunaan jamban.  Selain itu, sajian buku ini tampak semakin kaya karena  menawarkan 3 (tiga) tipe alternatif desain lengkap tentang jamban sehat.



JAMBAN SEHAT BERBASIS PEMBERDAYAAN (JAS-BEDA) DI LANDAK
4/ 5
Oleh